Bukan Sekedar Permainan

The Sims merupakan sebuah permainan komputer beraliran simulasi strategi. Permainan ini adalah simulasi aktivitas sehari-hari dalam rumah tangga. Pemain dapat mengontrol aktivitas keseharian karakter yang dimainkan, seperti menyuruhnya tidur, makan, membaca, atau mandi. Selain itu kita juga dapat membuat karakter dengan penampilan dan sifat sesuai selera.

The Sims ini memang hanyalah permainan, tetapi ada banyak pelajaran yang dapat saya ambil dari permainan ini.

Dulu saya berpikir bahwa teman itu abadi, tetapi The Sims merubah mindset itu. Hubungan pertemanan tidaklah abadi. Ada saatnya menjauh, dan ada saatnya mendekat. Bahkan bukan tidak mungkin pertemanan berubah menjadi permusuhan. Urutan hubungan pun dapat berubah-ubah. Tidak selamanya si A adalah teman terdekat, B adalah teman biasa, dan C adalah musuh terbesar. Bisa jadi si A menjadi musuh terbesar, B menjadi teman terdekat, dan C menjadi teman biasa. Tergantung dari seberapa sering kita berinteraksi sosial dan penerimaan atau penolakan dari interaksi tersebut.

Pada awal saya memainkan permainan ini, saya menggunakan cheat agar si karakter yang saya mainkan memiliki banyak uang sehingga ia tidak perlu bekerja. Tetapi, lama kelamaan saya menjadi bosan karena dengan banyaknya uang yang dimiliki, karakter yang saya mainkan tidak melakukan apa-apa selain melakukan hal-hal monoton seperti bangun pagi, mandi, sarapan, setelah sarapan menonton televisi, dan seterusnya. Begitu setiap hari. Tidak ada target yang akan dicapai.

Lain halnya apabila karakternya bekerja. Ada target yang ingin kita capai. Ada kepuasan tersendiri apabila target itu telah tercapai. Dari sini saya dapat mengerti, jalanan yang mulus pun tidak selamanya menyenangkan. Terkadang kita juga membutuhkan tantangan agar hidup kita tidak monoton. Agar hidup kita sedikit berwarna.