Quote of the Day

more Quotes

Wednesday, March 23, 2016

4 Dimensi Nilai Akuntansi dan 4 Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi

Empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu Negara yang diusulkan oleh Gray berdasarkan hasil analisis Hofstede, yaitu:

1.      Profesionalisme v Ketetapan Wajib Pengendalian.
Preferensi terhadap pertimbangan professional individu dan regulasi sendiri kalangan professional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan kepatuhan hukum yang telah ditentukan. Profesionalisme dalam akuntansi dianggap penting karena setiap akuntan dituntut untuk mempertahankan independensinya dan akan selalu mempergunakan pertimbangan profesinya. Namun, di beberapa Negara di Eropa, dimana peranan akuntan dikaitkan dan diatur oleh pemerintah, sehingga tingkat independensinya rendah (Sigit, 2015).



2.      Keseragaman v Fleksibilitas
Preferensi terhadap keseragaman dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu. Maksud dari keseragaman di sini adalah konsistensi. Bentuk laporan keuangan yang seragam yang harus diikuti akan dapat mudah diperbandingkan, namun menurut Gray keseragaman ini mungkin akan timbul perbedaan interpretasi.

3.      Konservatisme v Optimisme
Preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi segala ketidakpastian di masa depan. Sifat hati-hati dalam prinsip konservatisme ditunjukkan dengan memilih pendekatan yang “paling buruk” agar segera dapat diatasi daripada memilih pendekatan yang baik tapi belum pasti sehingga menimbulkan resiko.

4.      Kerahasiaan v Transparansi
Sifat rahasia atau transparan disini merujuk kepada pengungkapan informasi kepada publik apakah pengungkapannya terbatas ataupun tidak terbatas. Kerahasiaan dalam akuntansi tampaknya berhubungan erat dengan konservatisme karena kedua nilai menerapkan pendekatan hati-hati pada pelaporan keuangan perusahaan secara umum (Ramadhan dan Syafrudin, 2012)


Empat Pendekatan terhadap Perkembangan Akuntansi

Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi di Negara-negara Barat dengan sistem ekonomi berorientasi pasar yang diusulkan oleh Mueller pada tahun 1960-an.
1.      Berdasarkan pendekatan makroekonomi
Praktik akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional. Tujuan perusahaan umumnya mengikuti kebijakan nasional yaitu meningkatkan kemakmuran nasional. Akuntansi di Swedia berkembang dari pendekatan makroekonomi.

2.      Berdasarkan pendekatan mikroekonomi
Akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Fokusnya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup. Untuk mencapai tujuan itu, perusahaan harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki dan perusahaan juga harus memisahkan secara jelas modal dari laba untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi aktivitas usaha. Pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya penggantian sangat didukung karena paling sesuai dengan pendekatan ini. Akuntansi di Belanda berkembang dari mikroekonomi.

3.      Berdasarkan pendekatan disiplin independen
Akuntansi berasal dari praktik bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dari pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dianggap sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan, dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi. Akuntansi di Inggris dan Amerika Serikat berkembang secara independen.

4.      Berdasarkan pendekatan yang seragam
Akuntansi distandardisasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administratif olef pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis. Secara umum, pendekatan seragam digunakan di negara-negara dengan keterlibatan pemerintah yang besar dalam perencanaan ekonomi dimana akuntansi sebagai indicator kinerja, mengalokasikan sumber daya, mengumpulkan pajak, dan mengendalikan harga misalnya Prancis.


Referensi

Choi, Fredrick D.S dan Meek, Gary K. 2010. International Accounting. Edisi 6. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat
Ramadhan, Adhitya Wahyu dan Muchamad Syarifudin. 2012. Pengaruh Dimensi Nilai Budaya terhadap Dimensi Nilai Akuntansi. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro
Santoso, Sigit. 2015. Karakteristik Akuntansi dan Seni Budaya. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Akuntansi dan Keuangan

1 comments:

PAK EKO DI MAJALENGKA said...

Syukur Alhamdulillah di tahun ini Saya mendapatkan Rezeki yg berlimpah sebab sudah hampir 9 Tahun Saya bekerja di (MALEYSIA) tdk pernah menikmati hasil jeripaya saya karna Hutang keluarga Sangatlah banyak namun Akhirnya, saya bisa terlepas dari masalah Hutang Baik di bank maupun sama bos saya di Tahun yg penuh berkah ini,
Dan sekarang saya bisa pulang ke Indonesia dgn membawakan Modal buat Keluarga supaya usaha kami bisa di lanjutkan lagi,dan tak lupa saya ucapkan Terimah kasih banyak kepada SHOLEH PATY karna Beliaulah yg tlah memberikan bantuan kepada kami melalui bantuan Nomor Togel jadi sayapun berhasil menang di pemasangan Nomor di TOTO MAGNUM dan menang banyak
Jadi,Bagi Teman yg ada di group ini yg mempunyai masalah silahkan minta bantuan Sama KI SHOLEH PATY dgn cara tlp di Nomor ;0825-244-669-169 percaya ataupun tdk itu tergantung sama anda Namun inilah kisa nyata saya

Post a Comment