Quote of the Day

more Quotes

Sunday, October 21, 2012

MANAJEMEN NEOKLASIK


Manajemen secara umum didefinisikan sebagai pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan jalan menggerakkan orang lain untuk bekerja.

Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang pesat. Tapi, sampai saat ini belum ada teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi. Para manajer banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang manajemen. Yang berbeda adalah dalam penerapannya.

Teori manajemen terbagi atas 3 aliran:
1.    Manajemen klasik, yang terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik
2.    Manajemen neoklasik, atau pascaklasik disebut sebagai aliran hubungan manusiawi
3.    Manajemen modern

Pada artikel ini akan dibahas kecondongan pilihan saya terhadap manajemen neoklasik karena merupakan aliran yang paling manusiawi dibandingkan aliran lainnya.

Manajemen neoklasik timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Kritik yang sangat keras dari para ahli mengecam penganut aliran klasik mengatakan bahwa aliran klasik memperlakukan para pekerja secara tidak manusiawi, otoriter, berlebihan, dan formal. Muncullah aliran neoklasik ini yang merupakan revisi dari aliran klasik dan dilengkapi dengan sosiologi dan psikologi dalam manajemen.

Seperti yang kita tahu bahwa lingkungan kerja yang nyaman dapat meningkatkan produktuvitas pekerja. Hal ini telah dibuktikan oleh Elton Mayo, pendukung teori neoklasik ini, dalam Eksperimen Hawthrone. Kajian ini awalnya bertujuan mempelajari pengaruh berbagai macam tingkat penerangan lampu terhadap produktivitas kerja. Hasil kajian mengindikasikan bahwa ternyata insentif seperti jabatan, lama jam kerja, periode istirahat, maupun upah lebih sedikit pengaruhnya terhadap output dibandingkan dengan tekanan kelompok, penerimaan kelompok, serta rasa aman yang menyertainya. Peneliti menyimpulkan bahwa norma-norma sosial atau standar kelompok merupakan penentu utana perilaku kerja individu. Kajian ini menguatkan argumen saya tentang pengunggulan manajemen neoklasik terhadap manajemen yang lainnya.

Pada manajemen neoklasik terdapat hubungan yang baik antara manajer dan karyawan. Seperti yang dikemukakan oleh Mary Parker Follet bahwa tugas seorang pemimpin adalah untuk menentukan tujuan organisasi dan mengintegrasikannya dengan tujuan individu dan tujuan kelompok. Dengan kata lain, ia berpikir bahwa organisasi harus didasarkan pada etika kelompok daripada individualisme. Dengan demikian, manajer dan karyawan sebagai mitra, bukannya lawan. Sedangkan pada manajemen klasik terdapat otoritas dan pada manajemen modern tanggung jawab merupakan sepenuhnya milik manajer.

Dengan demikian jelas bahwa manajemen neoklasik merupakan aliran yang paling manusiawi walaupun tetap saja memiliki kekurangan.

0 comments:

Post a Comment