Quote of the Day

more Quotes

Thursday, January 2, 2014

Krisis Perbankan Perancis

Krisis perbankan yang menimpa negara-negara di Eropa Barat, ternyata juga menimpa perbankan Perancis. Bagaimana mungkin Perancis dapat mengalami krisis perbankan ini. Perancis merupakan negara maju dengan ekonomi terbesar keenam (PDB nominal) atau kedelapan (PPP) terbesar di dunia. . Merupakan negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, menerima 82 juta turis asing per tahun (termasuk pelancong bisnis, tapi tak termasuk orang yang menetap kurang dari 24 jam di Perancis). Perancis adalah salah satu negara pendiri Uni Eropa, dan memiliki wilayah terbesar dari semua anggota. Perancis juga negara pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan anggota Francophonie, G8, NATO, dan Uni Latin. Merupakan salah satu lima anggota permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa; juga kekuatan nuklir yang besar dengan 360 hulu ledak aktif dan 59 pembangkit listrik tenaga nuklir.

Krisis perbankan Yunani ciptakan Domino Effect

Masalah utang Yunani telah ciptakan kerugian besar bagi sektor perbankan Eropa. Perbankan Perancis, Jerman, Inggris, Belgia harus lakukan penghapus-bukuan (writedowns) miliaran euro dan peringatkan ancaman dari berlarutnya krisis.

Menurut CEO Credit Agricole, Jean-Paul Chifflet, Perancis berada dalam krisis ekonomi terburuk sejak 1929. Bank terkemuka Perancis ini laporkan kerugian €3,07 miliar, termasuk writedowns obligasi Yunani senilai €220 juta. Perbankan Eropa telah setuju menanggung kerugian 74% atas obligasi pemerintah Yunani yang dimilikinya.

Kondisi dapat memburuk jika ekonomi Yunani gagal keluar dari resesi. Royal Bank of Scotland telah lakukan writedowns £1.1 miliar atas obligasi Yunani untuk tahun 2011. Commerzbank harus menanggung kerugian €700 juta dan temukan tambahan dana €5.3 miliar demi penuhi persyaratan kecukupan modal perbankan Eropa. Dexia, yang telah dibailout Perancis dan Belgia, peringatkan kebangkrutan akibat eksposure obligasi Yunani.


Krisis perbankan Perancis juga dipengaruhi oleh Italia

Dari Yunani, lalu Italia, dan kini “hantu” krisis mengintai Perancis. Memburuknya perkembangan krisis utang Italia, benar-benar menjadi mimpi buruk yang menjadi kenyataan bagi perbankan Perancis.

Menurut data Bank for International Settlement pada Juni 2011, perbankan Perancis tercatat sebagai pemilik obligasi Italia terbesar di dunia senilai 416 miliar dolar AS. Sekitar 50 persen kucuran dana perbankan Eropa ke Italia, juga berasal dari perbankan Perancis. Kekacauan politik yang berdampak penurunan harga obligasi Italia, memunculkan risiko rontoknya nilai aset dan jaminan perbankan Perancis. Langkah-langkah pengetatan anggaran yang dilakukan Roma juga bakal mempengaruhi bisnis konsumer perbankan Perancis.

Kemampuan Italia untuk mencari utang baru demi membayar sebagian utang-utangnya (refinancing) menyebabkan situasi kritis bagi lembaga keuangan Perancis. Data Bloomberg mengungkapkan, kedepannya Roma harus me-refinancing­ obligasi dan tagihan yang jatuh tempo bernilai sekitar 308 miliar euro. Untuk pertama kalinya sejak pembentukan euro tahun 1999, imbal hasil obligasi Italia berjangka lima tahun menembus 7 persen.

Keprihatinan akan kepemilikan obligasi negara-negara bermasalah di Eropa – Yunani, Portugal, Irlandia, Spanyol, dan Italia – berdampak pada nilai saham perbankan Perancis. Sejak Juli lalu harga saham BNP Paribas SA and Credit Agricole SA, masing-masing anjlok 41 persen dan 50 persen. Hari harga saham dua bank terbesar Perancis itu melorot lagi masaing-masing 3,6 dan 2,6 persen. Pemburukan krisis Eropa yang berdampak pada perbankan juga mengancam rating AAA yang kini masih dimiliki Perancis.

Untuk mengantipasi kemungkinan yang lebih buruk, pekan lalu BNP Paribas memangkas 40 persen kepemilikan obligasinya antara Juli dan akhir Oktober 2011 menjadi 12,2 miliar euro. Langkah tersebut merupakan upaya untuk mengurangi total obligasi pemerintah yang dimilikinya sebanyak 23 persen, menjadi 81,5 miliar euro.

Pada akhir Agustus 2011, Credit Agricole menyatakan memiliki utang Italia sebesar 7,8 miliar euro.
Namun menurut Pierre Flabbee, analis Kepler Capital Market, Paris, Eksposur perbankan Perancis terhadap utang Italia tidak terlalu sistemik bahkan dalam kondisi yang tidak realistik, default Italia, level eksposur mereka tidak berdampak sisteik bagi Perancis. Italia terlalu besar untuk gagal karena konsekuensi default utang-utangnya tak terhitung besarnya.

Hubungan sistem keuangan Perancis dan Italia sangat berkaitan. Jika situasi di Italia memburuk, jelas sekali akan menjadi masalah bagi kedua bank itu. Dan kedua bank terbesar Perancis itu, mempengaruhi rating Perancis juga.

1 comments:

Unknown said...

QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS
-KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda!!
Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
• BandarQ
• AduQ
• Capsa
• Domino99
• Poker
• Bandarpoker.
• Sakong
• Bandar66 (NEW)
Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
customer service kami yang profesional dan ramah.
NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam ????
• WA: +62 813 8217 0873
• BB : D60E4A61
• BB : 2B3D83BE
Come & Join Us!?

Post a Comment